Skrining dan Deteksi Dini Kanker Serviks dengan IVA Test.
Kanker leher rahim merupakan tumbuhnya sel-sel abnormal pada jaringan serviks atau leher /mulut rahim. Serviks merupakan bagian ujung depan rahim yang menjulur ke vagina. Kanker leher rahim merupakan penyebab kematian ke dua di dunia (WHO, 2005) dan ke lima di Indonesia (SKRT, 2001). Hingga saat ini kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak di Indonesia setelah kanker payudara.
Kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker serviks memang masih rendah. Keganasan kanker leher rahim sebetulnya dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan metode pap smear atau dengan IVA alias inspeksi visual dengan asam asetat.
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
Pemeriksaan IVA adalah pemeriksaan dengan cara mengoleskan secara langsung Asam Asetat/cuka dapur encer (konsentrasi 3-5%) pada leher rahim. Asam asetat akan memperlihatkan dan menandai sel pra-kanker –bila ada – dengan perubahan warna agak keputihan. Hasil IVA bisa diketahui seketika itu juga (15 menit). Harganya murah, caranya lebih mudah, dan biasanya bisa dilakukan para bidan atau petugas puskesmas. Jika hasilnya sudah diketahui, bisa ditentukan langkah selanjutnya. Bila normal, Anda dianjurkan mengulang pemeriksaan setidaknya tiga tahun sekali. Bila meragukan, tenaga kesehatan biasanya akan merujuk Anda untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
Hari ini, Puskesmas Kebondalem Lor membuka pendaftaran pemeriksaan IVA untuk masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kebondalem Lor. Peserta dari 8 Desa di wilayah kerja Puskesmas Kebondalem Lor, meskipun kuota dibatasi karena keterbatasan petugas namun antusias masyarakat untuk mencoba IVA test cukup baik. Terbukti dari 10 peserta yang mendaftar, ada 8 peserta yang datang dan 2 lainnya dijadwalkan ulang di jadwal IVA Test selanjutnya. Kedepannya IVA Test akan dijadwalkan di setiap Hari Rabu di Minggu II dan IV.
Syarat apa saja sih yang bisa ikut IVA test?
Untuk pemeriksaan IVA test di Puskesmas Kebondalem Lor hanya perlu membawa Fotocopy KTP untuk pencatatan data peserta. Selain itu, pasien adalah perempuan sudah menikah dan atau perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual. Tidak sedang hamil maupun menstruasi dan tidak berhubungan intim dalam jangka waktu 24 jam sebelum dilaksanakan IVA test. Lakukan deteksi setidaknya sekali ketika menginjak usia 35 – 40 tahun. Bila memungkinkan ulangi setiap tahun atau setiap lima tahun pada rentang usia 35 – 55 tahun.
IVA test bayar tidak ya kak?
Untuk pasien IVA test yang memiliki BPJS aktif dan faskes pertamanya di Puskesmas Kebondalem Lor biayanya GRATIS. Sedangkan untuk pasien umum, untuk tarif retribusi pendaftaran terbaru adalah Rp 10.000,- dan untuk pelayanan IVA test adalah Rp 25.000,- Murah dan terjangkau kan.
Yuk segera daftar untuk IVA test, skrining dan deteksi dini kesehatan kewanitaanmu.